Pemrograman bawah sadar otak lebih sukses bila Anda berada dalam
suasana dan kondisi yang tepat. Yaitu saat otak berada dalam gelombang
yang tepat.
Memahami frekuensi atau gelombang Otak dalam dunia medis diperiksa,
dimonitor dengan mempergunakan peralatan, yang disebut EEG atau
electroencephalogram dan juga Brain Mapping. Perbedaannya adalah bahwa
Brain Mapping hanya memeriksa secara fisik gangguan, kerusakan atau
kecacatan otak (pusat syaraf) tersebut, misalkan tumor (kanker) otak,
pecahnya pembulu darah otak (struck), benturan pada kepala dan
seterusnya.
Sedangkan EEG (electroencephalogram) , yang diperiksa, dimonitor dan
direkam adalah gearan, frekwensi, sinyal atau GELOMBANG otaknya, yang
kemudian di-“klasifikasi” kan kedalam beberapa kondisi kesadaran, bawah
sadar, keadaan tidur atau mimpi dan seterusnya
Getaran atau frekwensi adalah jumlah pulsa (impuls) perdetik dengan
satuan hz (khz atau Mhz). Berdasarkan riset, getaran/frekwensi otak
berbeda untuk setiap fase (sadar, tidur ringan, tidur lelap/nyenyak,
panik, konsentrasi tinggi dan seterusnya), sehingga pakar dalam bidang
kejiwaan/psikiater (neurophysiologic) dan ahli syaraf membuat suatu
sebagai berikut :
Getaran/Frekwensi :
1. •Gamma 16 Hz ~ 100 Hz
2. • Beta > 12 Hz
3. • SMR (SensoriMotor Rhythm) 12 Hz ~ 16 Hz
4. • Alpha ( Berger ‘s wave) 8 Hz ~ 12 Hz
5. • Theta 4 Hz ~ 8 Hz
6. • Delta 0.5 Hz ~ 4 Hz
Keseluruhan frekwensi tersebut bergabung secara acak (berinterferensi),
namun dengan EEG, frekwensi gelombang ini dapat dianalisa dan diuraikan
satu persatu dengan catatan bahwa pada saat diukur, frekwensi mana yang
paling dominan, serta memiliki amplitudo tertinggi, itulah yang
dianggap dan berada pada fase tersebut, apakah fase Beta, Alpha, Theta
atau Delta dan seterusnya. Amplitudonya diukur dan berkisar antara 1 ~
50 uVolt (microVolt), sedangkan arus listriknya tidak diperhitungkan.
GAMMA wave ( 16 hz ~ 100 hz )
Adalah frekuensi otak yang terjadi pada saat seseorang mengalami
“aktifitas mental yang sangat tinggi”, misalnya sedang berada di arena
pertandingan, perebutan kejuaraan, tampil dimuka umum, sangat panik,
ketakutan, “nerveus”, kondisi ini dalam kesadaran penuh.
Gamma wave – EEG scan
Berdasarkan penyelidikan Dr. Jeffrey. D. Thompson. D.C.B.F.A (Center
for acoustic research) di atas gamma sebenarnya masih ada lagi yaitu
gelombang Hypergamma (tepat 100 Hz) dan gelombang Lambda (tepat 200 Hz).
BETA wave ( diatas 12 hz atau dari 12 hz s/d 19 hz )
Adalah getaran otak yang terjadi pada saat seseorang mengalami
aktifitas mental yang sadar penuh dan normal aktif, konsentrasi penuh
dan dapat dibagi pula menjadi 3 kelompok, yaitu highbeta ( 19 Hz + )
yang overlap/transisi dengan getaran gamma , lalu getaran beta ( 15 hz ~
18 hz ), juga overlap/transisi dengan getaran gamma, selanjutnya
lowbeta (12 hz ~ 15 hz).
Beta wave – EEG scan
SMR wave atau SensoriMotor Rhytm ( 12 hz ~ 16 hz )
SMR sebenarnya masih masuk kelompok getaran lowbeta, namun mendapatkan
perhatian khusus dan juga baru dipelajari secara mendalam akhir2 ini
oleh para ahli, karena penderita epilepsy , ADHD ( Attention Deficit and
Hyperactivity Disorder juga disebut ADD-Attention Deficit Disorder) dan
autism tidak memiliki dan tidak mampu ber-“konsentrasi penuh” atau
“fokus” pada suatu hal yang dianggap penting, dengan perkataan lain otak
(pusat syaraf) sedikit bahkan tidak sama sekali menghasilkan getaran
SMR . Sehingga setiap pengobatan, baik jiwa maupun fisiknya, ditujukan
agar merespon getaran SMR tersebut, biasanya diaktifkan dengan
biofeedback/neurofeedback .
SMR / SensoriMotor Rhytm – EEG scan
ALPHA wave ( 8 hz ~ 12 hz )
Adalah gelombang pusat syaraf (otak) yang terjadi pada saat seseorang
yang mengalami “releksasi” atau mulai istirahat dengan tanda2 mata mulai
menutup atau mulai mengantuk, atau suatu fase dari keadaan sadar
menjadi tak sadar (atau bawah sadar), namun tetap sadar (walaupun
kelopak mata tertutup). Pada tahap awal MEDITASI (meditasi ringan) juga
memasuki fase gelombang alpha. Inilah saat yang tepat untuk melakukan
pemrograman otak (baca bab selanjutnya tentang Bentuk-Bentuk
Pemrograman).
Alpha wave – EEG scan
Frekwensi alpha 8 ~ 12 hz, merupakan frekwensi pengendali, penghubung
dan melakukan aktifitas yang berpusat di sel-sel thalamic otak.
Frekwensi alpha, 8 hz merupakan fase dan pintu masuk (gate-away) dari
keadaan sadar menjadi tak sadar (bawah sadar) dan pintu masuk ke fase
gelombang Theta (4 hz ~ 8 hz ). Biasanya kondisi di tingkatan ini tidak
berlangsung lama dibanding dengan tingkatan lainnya ( gamma, beta, theta
dan delta wave), namun merupakan bagian penting terutama bagi penderita
ADHD , pada saat melakukan latihan-latihan dan pengobatan neurotherapy
atau neurofeedback.
THETA wave ( 4 hz ~ 8 hz )
Adalah getaran otak yang terjadi pada saat seseorang yang mengalami
keadaan tidak sadar atau tidur sangat mengantuk. Nafas melambat, dalam
dan panjang, dibandingkan biasanya. Jika dalam keadaan sadar (tidak
tidur), kondisi ini masuk ke fase atau dibawah pengaruh hipnosis,
MEDITASI DALAM, atau sedang menjalani ritual2 agama, atau mengalirnya
tenaga psikologi (Prana/Yoga, Reiki, Chi, Chi Kung).
Dalam kondisi yang sadar (tidak tidur dan tidak dibawah pengaruh
hipnotis, kesurupan atau epilepsi), seorang anak yang normal ( < 12
th) masih dapat memiliki getaran frekwensi theta, akan hilang sedikit
demi sedikit setelah menjelang dewasa (kecuali pada saat menjelang
tidur)
Theta wave – EEG scan
Seorang anak (terutama bayi dan balita), rata-rata tidur lebih dari 12
jam setiap harinya, sehingga pada pusat syarafnya (otak) lebih banyak
masuk dalam fase gelombang theta dan gelombang delta daripada gelombang
beta dan alpha, sehingga dalam kehidupan nyata sehari-harinya, lebih
banyak cara berpikir yang dianggap tidak masuk akal (berkhayal seperti
bermimpi walaupun dalam kondisi sadar) dan sedikit demi sedikit akan
berubah setelah menjelang remaja/dewasa. Anak INDIGO ( anak super cerdas
dan memiliki indra ke-enam / ESP /Extra sensory perception), juga
termasuk yang mudah memasuki fase gelombang theta yang cukup lama dan
dapat permanen.
Oleh sebagian peneliti, di dalam otak ada bagian yang disebut GOD SPOT.
Bagian inilah yang bereaksi ketika kita beromunikasi dengan Tuhan.
Komunikasi ini, konon terjadi apabila sebagai manusia biasa dapat
memasuki fase gelombang theta (batas alpha – theta), misalnya pada saat
kita berdoa, meditasi, melakukan ritual agama sadar atau tidak sadar.
Apabila getaran otaknya diukur dengan EEG, maka dapat dipastikan bahwa
pada saat itu sedang masuk difase gelombang theta (batas alpha-theta).
Sedangkan dalam kondisi tidur normal, seseorang akan memasuki fase
gelombang theta, walaupun hanya sebentar terutama secara periodik akan
berpindah/bergeser ke-gelombang delta dan kembali ke theta berkali-kali
diikuti getaran pelopak mata yang dikenal dengan REM ( rapid eyes
movement ) dan Non REM atau NREM ( non rapid eyes movement ) selama
tidur normal 7 ~ 8 jam perhari (lihat grafik dibawah), pada stage 1 dan 2
.
Schumann Resonance ( 7.83 Hz)
Schumann Resonance adalah getaran otak pada frekwensi 7.83 Hz dan masuk
dalam kelompok gelombang theta. Kondisi mental seseorang dalam
gelombang otak ini adalah ESP-extra sensory perception, hipnotis,
telepati serta aktifitas mental lainnya. Sedangkan Schumann resonance
serta frekwensi diatasnya masuk kelompok frekwensi ELF (extremely low
frequency pada bandwith 3 ~ 30 hz dan frekwensi infrasonic.
DELTA wave ( 0.5 hz ~ 4 hz )
Adalah getaran otak yang memiliki amplitudo yang besar dan frekwensi
yang rendah, biasanya < 3 hz, yang terjadi pada saat seseorang yang
mengalami “ keadaan tidur sangat lelap” atau anak dibawah usia 13 th
ketika dalam keadaan sadar penuh. Dalam keadaan normal, seorang dewasa
yang sedang tidur pada malam hari, pada stage 3 dan 4 , NREM bukan pada
stage 1 dan 2.
Delta wave – EEG scan
Orang yang menderita atau gangguan otak (fisik, benturan otak,
pendarahan otak dan koma), maka fase getaran yang terjadi akan
didominasi oleh gelombang delta.
Penemuan baru dibidang frekwensi dan gelombang otak manusia oleh Dr.
Jeffrey D. Thompson, D.C., B.F.A . ,dari Neuroacoustic research, bahwa
masih ada gelombang dan frekwensi lain dibawah delta, atau dibawah 0.5
hz, yaitu frekwensi EPSILON, yang juga sangat mempengaruhi aktifitas
mental seseorang seperti pada gelombang theta diatas.