Senin, 18 Juni 2012

Ayam atau Bebek


Sepasang pengantin baru tengah berjalan bergandengan tangan di sebuah hutan pada suatu malam musim panas yang indah, seusai makan malam. Mereka sedang menikmati kebersamaan yang menakjubkan tatkala mereka mendengar suara di kejauhan, "Kuek! Kuek!"

"Dengar," kata si istri, "Itu pasti suara ayam."

"Bukan, bukan. Itu suara bebek," kata si suami.

"Nggak, aku yakin itu ayam," si istri bersikeras.

"Mustahil. Suara ayam itu 'kukuruyuuuk!', bebek itu 'kuek! kuek!' Itu bebek, Sayang," kata si suami dengan disertai gejala-gejala awal kejengkelan.

"Kuek! Kuek!" terdengar lagi.

"Nah, tuh! Itu suara bebek!," kata si suami.

"Bukan, Sayang.... Itu ayam! Aku yakin betul!" tandas si istri, sembari menghentakkan kaki.

"Dengar ya! Itu a... da... lah... be... bek, B-E-B-E-K. Bebek! Tahu?!" si suami bekata dengan gusar.

"Tetapi itu ayam!" masih saja si istri bersikeras.

"Itu jelas-jelas bue... bek! Kamu ini... kamu ini...!"

Terdengar lagi suara, "Kuek! Kuek!" sebelum si suami mengatakan sesuatu yang sebaiknya tak dikatakannya.

Si istri sudah hampir menangis, "Tetapi itu ayam...."

Si suami melihat air mata yang mengambang di pelupuk mata istrinya, dan akhirnya, teringat kenapa dia menikahinya. Wajahnya melembut dan katanya dengan mesra, "Maafkan aku, Sayang. Kurasa kamu benar. Itu memang suara ayam kok."

"Terima kasih, Sayang," kata si istri sambil menggenggam tangan suaminya.

"Kuek! Kuek!" terdengar lagi suara di hutan, mengiringi mereka berjalan bersama dalam cinta.

Maksud dari cerita bahwa si suami akhirnya sadar adalah: siapa sih yang peduli itu ayam atau bebek? Yang lebih penting adalah keharmonisan mereka, yang membuat mereka dapat menikmati kebersamaan pada malam yang indah itu. Berapa banyak pernikahan yang hancur hanya gara-gara persoalan sepele? Berapa banyak perceraian terjadi karena hal-hal "ayam atau bebek"?

Ketika kita memahami cerita tersebut, kita akan ingat apa yang menjadi prioritas kita. Pernikahan jauh lebih penting ketimbang mencari siapa yang benar tentang apakah itu ayam atau bebek. Lagi pula, betapa sering kita merasa yakin, amat sangat mantap, mutlak, bahwa kita benar, namun belakangan ternyata kita salah?

Lho, siapa tahu? Mungkin saja itu adalah ayam yang direkayasa genetik sehingga bersuara seperti bebek?
sumber :  Troy Hambali

Jumat, 15 Juni 2012

Cara mudah melihat AURA dan makna warna AURA


Melihat Aura dengan Mata Telanjang Banyak caranya :

1. Berdirilah menghadap dinding PUTIH, tarik nafas dan tahan di perut dan mulailah tempelkan telapak tangan ke dinding, dan hembuskan nafas, visualisasikan hembusan nafas tadi mengalir ke telapak tangan. diamkan selama 20 detik, kemudian angkat tangannya, di dinding putih tersebut akan terlihat jelas bekas telapak tangan kita. Pandanglah AURA itu dengan kosentrasi penuh.

2. CERMIN BERLATAR BELAKANG DINDING PUTIH

Duduklah di depan cermin besar. Usahakan latar belakangnya adalah dinding putih. Ambil konsentrasi penuh dan fokuskan pandangan pada tepian tubuh kita di cermin. INGAT!! JANGAN MELIHAT TUBUH MELAINKAN TEPIAN TUBUH.
Jika berhasil tidak akan lama kita akan melihat dengan jelas munculnya sinar aura di tepian tubuh kita.

ULANGI SAMPAI BERHASIL... Kuncinya harus FOKUS dan KONSENTRASI.

3. DUA TELAPAK TANGAN YG DIHADAPKAN

Duduklah bersila, konsentrasi tajam dan lakukan tarik nafas dalam, kemudian tahan 20 detik dengan dua telapak tangan saling dihadapkan diletakkan didepan dada. hembuskan nafas sambil visualisasikan dengan fokus Energi mengalir ke kedua telapak tangan.
kemudian angkat sedikit kedua tangan yg berhadapan tersebut persis di depan mata kita. Pandanglah dengan konsentrasi penuh, maka akan terlihat warna keabu-abuan atau sinar putih halus diantara kedua telapak tangan kita.

terus kosentrasi sampai warna aura tubuh kita yg sebenarnya muncul di atas warna putih atau keabu-abuan tersebut.


4. SINAR BULAN PURNAMA

Duduk/berdiri santai di tempat terbuka, di luar rumah, lihatlah bayangan tubuh kita dari sinar bulan tersebut, pandanglah bayangan tersebut di tepian di sekitar kepala kita. Perhatikan terus dengan kosentrasi penuh. Jika berhasil maka sinar aura tersebut akan melenyapkan bayangan kepala kita.


MAKNA WARNA AURA

1. WARNA MERAH

Aura warna merah adalah berani atau panas, warna energi yg kuat, melambangkan api dan daya kreatif primer. orang dengan warna aura ini cenderung penuh dengan vitalitas hidup, dengan kepribadian meledak-ledak dan cenderung brangasan akan tetapi dinamis dan mencerminkan amarah, kebencian dan pribadinya penuh perubahan tak terduga.

2. WARNA KUNING

Warna kuning adalah warna panas dan merupakan salah satu diantara warna-warna aura yang kuat pancarannya dan mudah dilihat. kuning melambangkan kesuksesan, keberhasilann dan optimisme, pemiliknya penuh dengan ide-ide ofensif, keceriaan dan daya intelektualitas yang tinggi. cenderung mempunyai kepekaan batin tinggi. ada kemampuan CLAIRVOYANCE ( tahu sebelum terjadi), perfeksionis ( Semua ingin serba sempurna).

3. WARNA JINGGA

Warna jingga adalah juga warna panas. si pemiliknya memancarkan daya cipta khayal yang tinggi. pikiran dan kesadaran pemiliknya berpadu dengan baik sehingga sering memunculkan karya cipta yang adiluhung. mempunyai intuisi baik dab dalam hidupnya sering bertanya-tanya tentang makna kehidupan.

4. WARNA HIJAU

Warna hijau mencerminkan kejujuran, keluguan, dapat dipercaya, kepribadian handal dan terbuka. cenderung berwatak sosial dan belas asih terhadap sesama.

5. WARNA BIRU

Warna biru adalah warna dingin, lambang keteduhan, ketenangan dan kedamaian, mencerminkan ketulusaan, kebenaran dan kerisauan. pemilik warna ini berkepribadian tenang , teduh dan matang.

6. WARNA ORANYE

Wana Oranye adalah warna keceriaan dan kehangatan, berpengaruh pada emosi dan imajinasi dan kreatifitas pemiliknya.

7. WARNA COKLAT

Warna coklat mencerminkan keseriusan, kerajinan pada pekerjaan yang dikerjakannya dan keseimbangan ( telaten) untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.

8. WARNA PUTIH

Warna putih adalah warna kesucian . pemiliknya berisi pada kebersihan batin dan penuhnya unsur-unsur kebenaran dalam diri pemiliknya.

BIRU MUDA ;
Mencerminkan kreatifitas dan imajinasi serta intuisi yg baik, warna ini menunjukkan pula kepekaan dan perhatian pemiliknya pada dunia spiritual dan supranatural.

ORANYE MUDA;
Memperlihatkan kurangnya daya imajinasi dan kreatifitas pemiliknya.

ORANYE TUA;
Sering mempengaruhi si pemilik warna ini bertindak berlebihan dalam berbagai hal seperti egois, suka ingin menang sendiri.

Saran saya berlatihlah dahulu dari tahap ke tahap jangan langsung ke tahap terakhir, tingkat keberhasilan  tergantung dari keinginan dan kekuatan anda sendiri ....

sumber kaskus 

Selasa, 10 April 2012

Kisah inspiratif : Kisah Cinta Suami Istri Mengharukan Banget

Aku membencinya, itulah yang selalu kubisikkan dalam hatiku hampir sepanjang kebersamaan kami. Meskipun menikahinya, aku tak pernah benar-benar menyerahkan hatiku padanya. Menikah karena paksaan orangtua, membuatku membenci suamiku sendiri.

Walaupun menikah terpaksa, aku tak pernah menunjukkan sikap benciku. Meskipun membencinya, setiap hari aku melayaninya sebagaimana tugas istri. Aku terpaksa melakukan semuanya karena aku tak punya pegangan lain. Beberapa kali muncul keinginan meninggalkannya tapi aku tak punya kemampuan finansial dan dukungan siapapun. Kedua orangtuaku sangat menyayangi suamiku karena menurut mereka, suamiku adalah sosok suami sempurna untuk putri satu-satunya mereka.

Ketika menikah, aku menjadi istri yang teramat manja. Kulakukan segala hal sesuka hatiku. Suamiku juga memanjakanku sedemikian rupa. Aku tak pernah benar-benar menjalani tugasku sebagai seorang istri. Aku selalu bergantung padanya karena aku menganggap hal itu sudah seharusnya setelah apa yang ia lakukan padaku. Aku telah menyerahkan hidupku padanya sehingga tugasnyalah membuatku bahagia dengan menuruti semua keinginanku.

Di rumah kami, akulah ratunya. Tak ada seorangpun yang berani melawan. Jika ada sedikit saja masalah, aku selalu menyalahkan suamiku. Aku tak suka handuknya yang basah yang diletakkan di tempat tidur, aku sebal melihat ia meletakkan sendok sisa mengaduk susu di atas meja dan meninggalkan bekas lengket, aku benci ketika ia memakai komputerku meskipun hanya untuk menyelesaikan pekerjaannya. Aku marah kalau ia menggantung bajunya di kapstock bajuku, aku juga marah kalau ia memakai pasta gigi tanpa memencetnya dengan rapi, aku marah kalau ia menghubungiku hingga berkali-kali ketika aku sedang bersenang-senang dengan teman-temanku.

Tadinya aku memilih untuk tidak punya anak. Meskipun tidak bekerja, tapi aku tak mau mengurus anak. Awalnya dia mendukung dan akupun ber-KB dengan pil. Tapi rupanya ia menyembunyikan keinginannya begitu dalam sampai suatu hari aku lupa minum pil KB dan meskipun ia tahu ia membiarkannya. Akupun hamil dan baru menyadarinya setelah lebih dari empat bulan, dokterpun menolak menggugurkannya.
Itulah kemarahanku terbesar padanya. Kemarahan semakin bertambah ketika aku mengandung sepasang anak kembar dan harus mengalami kelahiran yang sulit. Aku memaksanya melakukan tindakan vasektomi agar aku tidak hamil lagi. Dengan patuh ia melakukan semua keinginanku karena aku mengancam akan meninggalkannya bersama kedua anak kami.

Waktu berlalu hingga anak-anak tak terasa berulang tahun yang ke-delapan. Seperti pagi-pagi sebelumnya, aku bangun paling akhir. Suami dan anak-anak sudah menungguku di meja makan. Seperti biasa, dialah yang menyediakan sarapan pagi dan mengantar anak-anak ke sekolah. Hari itu, ia mengingatkan kalau hari itu ada peringatan ulang tahun ibuku. Aku hanya menjawab dengan anggukan tanpa mempedulikan kata-katanya yang mengingatkan peristiwa tahun sebelumnya, saat itu aku memilih ke mal dan tidak hadir di acara ibu. Yaah, karena merasa terjebak dengan perkawinanku, aku juga membenci kedua orangtuaku.

Sebelum ke kantor, biasanya suamiku mencium pipiku saja dan diikuti anak-anak. Tetapi hari itu, ia juga memelukku sehingga anak-anak menggoda ayahnya dengan ribut. Aku berusaha mengelak dan melepaskan pelukannya. Meskipun akhirnya ikut tersenyum bersama anak-anak. Ia kembali mencium hingga beberapa kali di depan pintu, seakan-akan berat untuk pergi.

Ketika mereka pergi, akupun memutuskan untuk ke salon. Menghabiskan waktu ke salon adalah hobiku. Aku tiba di salon langgananku beberapa jam kemudian. Di salon aku bertemu salah satu temanku sekaligus orang yang tidak kusukai. Kami mengobrol dengan asyik termasuk saling memamerkan kegiatan kami. Tiba waktunya aku harus membayar tagihan salon, namun betapa terkejutnya aku ketika menyadari bahwa dompetku tertinggal di rumah. Meskipun merogoh tasku hingga bagian terdalam aku tak menemukannya di dalam tas. Sambil berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi hingga dompetku tak bisa kutemukan aku menelepon suamiku dan bertanya.

“Maaf sayang, kemarin Farhan meminta uang jajan dan aku tak punya uang kecil maka kuambil dari dompetmu. Aku lupa menaruhnya kembali ke tasmu, kalau tidak salah aku letakkan di atas meja kerjaku.” Katanya menjelaskan dengan lembut.

Dengan marah, aku mengomelinya dengan kasar. Kututup telepon tanpa menunggunya selesai bicara. Tak lama kemudian, handphoneku kembali berbunyi dan meski masih kesal, akupun mengangkatnya dengan setengah membentak. “Apalagi??”

“Sayang, aku pulang sekarang, aku akan ambil dompet dan mengantarnya padamu. Sayang sekarang ada dimana?” tanya suamiku cepat , kuatir aku menutup telepon kembali. Aku menyebut nama salonku dan tanpa menunggu jawabannya lagi, aku kembali menutup telepon. Aku berbicara dengan kasir dan mengatakan bahwa suamiku akan datang membayarkan tagihanku. Si empunya Salon yang sahabatku sebenarnya sudah membolehkanku pergi dan mengatakan aku bisa membayarnya nanti kalau aku kembali lagi. Tapi rasa malu karena “musuh”ku juga ikut mendengarku ketinggalan dompet membuatku gengsi untuk berhutang dulu.

Hujan turun ketika aku melihat keluar dan berharap mobil suamiku segera sampai. Menit berlalu menjadi jam, aku semakin tidak sabar sehingga mulai menghubungi handphone suamiku. Tak ada jawaban meskipun sudah berkali-kali kutelepon. Padahal biasanya hanya dua kali berdering teleponku sudah diangkatnya. Aku mulai merasa tidak enak dan marah.

Teleponku diangkat setelah beberapa kali mencoba. Ketika suara bentakanku belum lagi keluar, terdengar suara asing menjawab telepon suamiku. Aku terdiam beberapa saat sebelum suara lelaki asing itu memperkenalkan diri, “selamat siang, ibu. Apakah ibu istri dari bapak armandi?” kujawab pertanyaan itu segera. Lelaki asing itu ternyata seorang polisi, ia memberitahu bahwa suamiku mengalami kecelakaan dan saat ini ia sedang dibawa ke rumah sakit kepolisian. Saat itu aku hanya terdiam dan hanya menjawab terima kasih. Ketika telepon ditutup, aku berjongkok dengan bingung. Tanganku menggenggam erat handphone yang kupegang dan beberapa pegawai salon mendekatiku dengan sigap bertanya ada apa hingga wajahku menjadi pucat seputih kertas.

Entah bagaimana akhirnya aku sampai di rumah sakit. Entah bagaimana juga tahu-tahu seluruh keluarga hadir di sana menyusulku. Aku yang hanya diam seribu bahasa menunggu suamiku di depan ruang gawat darurat. Aku tak tahu harus melakukan apa karena selama ini dialah yang melakukan segalanya untukku. Ketika akhirnya setelah menunggu beberapa jam, tepat ketika kumandang adzan maghrib terdengar seorang dokter keluar dan menyampaikan berita itu.

 Suamiku telah tiada. Ia pergi bukan karena kecelakaan itu sendiri, serangan stroke-lah yang menyebabkan kematiannya. Selesai mendengar kenyataan itu, aku malah sibuk menguatkan kedua orangtuaku dan orangtuanya yang shock. Sama sekali tak ada airmata setetespun keluar di kedua mataku. Aku sibuk menenangkan ayah ibu dan mertuaku. Anak-anak yang terpukul memelukku dengan erat tetapi kesedihan mereka sama sekali tak mampu membuatku menangis.

Ketika jenazah dibawa ke rumah dan aku duduk di hadapannya, aku termangu menatap wajah itu. Kusadari baru kali inilah aku benar-benar menatap wajahnya yang tampak tertidur pulas. Kudekati wajahnya dan kupandangi dengan seksama.

 Saat itulah dadaku menjadi sesak teringat apa yang telah ia berikan padaku selama sepuluh tahun kebersamaan kami. Kusentuh perlahan wajahnya yang telah dingin dan kusadari inilah kali pertama kali aku menyentuh wajahnya yang dulu selalu dihiasi senyum hangat. Airmata merebak dimataku, mengaburkan pandanganku.

Aku terkesiap berusaha mengusap agar airmata tak menghalangi tatapan terakhirku padanya, aku ingin mengingat semua bagian wajahnya agar kenangan manis tentang suamiku tak berakhir begitu saja.

Tapi bukannya berhenti, airmataku semakin deras membanjiri kedua pipiku. Peringatan dari imam mesjid yang mengatur prosesi pemakaman tidak mampu membuatku berhenti menangis. Aku berusaha menahannya, tapi dadaku sesak mengingat apa yang telah kuperbuat padanya terakhir kali kami berbicara.

Aku teringat betapa aku tak pernah memperhatikan kesehatannya. Aku hampir tak pernah mengatur makannya.

Padahal ia selalu mengatur apa yang kumakan. Ia memperhatikan vitamin dan obat yang harus kukonsumsi terutama ketika mengandung dan setelah melahirkan. Ia tak pernah absen mengingatkanku makan teratur, bahkan terkadang menyuapiku kalau aku sedang malas makan. Aku tak pernah tahu apa yang ia makan karena aku tak pernah bertanya.

 Bahkan aku tak tahu apa yang ia sukai dan tidak disukai. Hampir seluruh keluarga tahu bahwa suamiku adalah penggemar mie instant dan kopi kental. Dadaku sesak mendengarnya, karena aku tahu ia mungkin terpaksa makan mie instant karena aku hampir tak pernah memasak untuknya. Aku hanya memasak untuk anak-anak dan diriku sendiri. Aku tak perduli dia sudah makan atau belum ketika pulang kerja. Ia bisa makan masakanku hanya kalau bersisa.

 Iapun pulang larut malam setiap hari karena dari kantor cukup jauh dari rumah. Aku tak pernah mau menanggapi permintaannya untuk pindah lebih dekat ke kantornya karena tak mau jauh-jauh dari tempat tinggal teman-temanku.

Saat pemakaman, aku tak mampu menahan diri lagi. Aku pingsan ketika melihat tubuhnya hilang bersamaan onggokan tanah yang menimbun. Aku tak tahu apapun sampai terbangun di tempat tidur besarku. Aku terbangun dengan rasa sesal memenuhi rongga dadaku. Keluarga besarku membujukku dengan sia-sia karena mereka tak pernah tahu mengapa aku begitu terluka kehilangan dirinya.

Hari-hari yang kujalani setelah kepergiannya bukanlah kebebasan seperti yang selama ini kuinginkan tetapi aku malah terjebak di dalam keinginan untuk bersamanya. Di hari-hari awal kepergiannya, aku duduk termangu memandangi piring kosong. Ayah, Ibu dan ibu mertuaku membujukku makan.

Tetapi yang kuingat hanyalah saat suamiku membujukku makan kalau aku sedang mengambek dulu. Ketika aku lupa membawa handuk saat mandi, aku berteriak memanggilnya seperti biasa dan ketika malah ibuku yang datang, aku berjongkok menangis di dalam kamar mandi berharap ia yang datang. Kebiasaanku yang meneleponnya setiap kali aku tidak bisa melakukan sesuatu di rumah, membuat teman kerjanya kebingungan menjawab teleponku. Setiap malam aku menunggunya di kamar tidur dan berharap esok pagi aku terbangun dengan sosoknya di sebelahku.

Dulu aku begitu kesal kalau tidur mendengar suara dengkurannya, tapi sekarang aku bahkan sering terbangun karena rindu mendengarnya kembali. Dulu aku kesal karena ia sering berantakan di kamar tidur kami, tetapi kini aku merasa kamar tidur kami terasa kosong dan hampa. Dulu aku begitu kesal jika ia melakukan pekerjaan dan meninggalkannya di laptopku tanpa me-log out, sekarang aku memandangi komputer, mengusap tuts-tutsnya berharap bekas jari-jarinya masih tertinggal di sana.

Dulu aku paling tidak suka ia membuat kopi tanpa alas piring di meja, sekarang bekasnya yang tersisa di sarapan pagi terakhirnyapun tidak mau kuhapus. Remote televisi yang biasa disembunyikannya, sekarang dengan mudah kutemukan meski aku berharap bisa mengganti kehilangannya dengan kehilangan remote. Semua kebodohan itu kulakukan karena aku baru menyadari bahwa dia mencintaiku dan aku sudah terkena panah cintanya.

Aku juga marah pada diriku sendiri, aku marah karena semua kelihatan normal meskipun ia sudah tidak ada. Aku marah karena baju-bajunya masih di sana meninggalkan baunya yang membuatku rindu. Aku marah karena tak bisa menghentikan semua penyesalanku.

Aku marah karena tak ada lagi yang membujukku agar tenang, tak ada lagi yang mengingatkanku sholat meskipun kini kulakukan dengan ikhlas. Aku sholat karena aku ingin meminta maaf, meminta maaf pada Allah karena menyia-nyiakan suami yang dianugerahi padaku, meminta ampun karena telah menjadi istri yang tidak baik pada suami yang begitu sempurna. Sholatlah yang mampu menghapus dukaku sedikit demi sedikit.

 Cinta Allah padaku ditunjukkannya dengan begitu banyak perhatian dari keluarga untukku dan anak-anak. Teman-temanku yang selama ini kubela-belain, hampir tak pernah menunjukkan batang hidung mereka setelah kepergian suamiku.

Empat puluh hari setelah kematiannya, keluarga mengingatkanku untuk bangkit dari keterpurukan. Ada dua anak yang menungguku dan harus kuhidupi. Kembali rasa bingung merasukiku. Selama ini aku tahu beres dan tak pernah bekerja. Semua dilakukan suamiku.

 Berapa besar pendapatannya selama ini aku tak pernah peduli, yang kupedulikan hanya jumlah rupiah yang ia transfer ke rekeningku untuk kupakai untuk keperluan pribadi dan setiap bulan uang itu hampir tak pernah bersisa. Dari kantor tempatnya bekerja, aku memperoleh gaji terakhir beserta kompensasi bonusnya. Ketika melihatnya aku terdiam tak menyangka, ternyata seluruh gajinya ditransfer ke rekeningku selama ini. Padahal aku tak pernah sedikitpun menggunakan untuk keperluan rumah tangga.

Entah darimana ia memperoleh uang lain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga karena aku tak pernah bertanya sekalipun soal itu.Yang aku tahu sekarang aku harus bekerja atau anak-anakku takkan bisa hidup karena jumlah gaji terakhir dan kompensasi bonusnya takkan cukup untuk menghidupi kami bertiga. Tapi bekerja di mana? Aku hampir tak pernah punya pengalaman sama sekali. Semuanya selalu diatur oleh dia.

Kebingunganku terjawab beberapa waktu kemudian. Ayahku datang bersama seorang notaris. Ia membawa banyak sekali dokumen. Lalu notaris memberikan sebuah surat. Surat pernyataan suami bahwa ia mewariskan seluruh kekayaannya padaku dan anak-anak, ia menyertai ibunya dalam surat tersebut tapi yang membuatku tak mampu berkata apapun adalah isi suratnya untukku.
Istriku Liliana tersayang,

Maaf karena harus meninggalkanmu terlebih dahulu, sayang. maaf karena harus membuatmu bertanggung jawab mengurus segalanya sendiri. Maaf karena aku tak bisa memberimu cinta dan kasih sayang lagi. Allah memberiku waktu yang terlalu singkat karena mencintaimu dan anak-anak adalah hal terbaik yang pernah kulakukan untukmu.

Seandainya aku bisa, aku ingin mendampingi sayang selamanya. Tetapi aku tak mau kalian kehilangan kasih sayangku begitu saja. Selama ini aku telah menabung sedikit demi sedikit untuk kehidupan kalian nanti. Aku tak ingin sayang susah setelah aku pergi. Tak banyak yang bisa kuberikan tetapi aku berharap sayang bisa memanfaatkannya untuk membesarkan dan mendidik anak-anak. Lakukan yang terbaik untuk mereka, ya sayang.

Jangan menangis, sayangku yang manja. Lakukan banyak hal untuk membuat hidupmu yang terbuang percuma selama ini. Aku memberi kebebasan padamu untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang tak sempat kau lakukan selama ini. Maafkan kalau aku menyusahkanmu dan semoga Tuhan memberimu jodoh yang lebih baik dariku.

Teruntuk Farah, putri tercintaku. Maafkan karena ayah tak bisa mendampingimu. Jadilah istri yang baik seperti Ibu dan Farhan, ksatria pelindungku. Jagalah Ibu dan Farah. Jangan jadi anak yang bandel lagi dan selalu ingat dimanapun kalian berada, ayah akan disana melihatnya. Oke, Buddy!

Aku terisak membaca surat itu, ada gambar kartun dengan kacamata yang diberi lidah menjulur khas suamiku kalau ia mengirimkan note.

Notaris memberitahu bahwa selama ini suamiku memiliki beberapa asuransi dan tabungan deposito dari hasil warisan ayah kandungnya. Suamiku membuat beberapa usaha dari hasil deposito tabungan tersebut dan usaha tersebut cukup berhasil meskipun dimanajerin oleh orang-orang kepercayaannya. Aku hanya bisa menangis terharu mengetahui betapa besar cintanya pada kami, sehingga ketika ajal menjemputnya ia tetap membanjiri kami dengan cinta.

Aku tak pernah berpikir untuk menikah lagi. Banyaknya lelaki yang hadir tak mampu menghapus sosoknya yang masih begitu hidup di dalam hatiku. Hari demi hari hanya kuabdikan untuk anak-anakku. Ketika orangtuaku dan mertuaku pergi satu persatu meninggalkanku selaman-lamanya, tak satupun meninggalkan kesedihan sedalam kesedihanku saat suamiku pergi.

Kini kedua putra putriku berusia duapuluh tiga tahun. Dua hari lagi putriku menikahi seorang pemuda dari tanah seberang. Putri kami bertanya, “Ibu, aku harus bagaimana nanti setelah menjadi istri, soalnya Farah kan ga bisa masak, ga bisa nyuci, gimana ya bu?”

Aku merangkulnya sambil berkata “Cinta sayang, cintailah suamimu, cintailah pilihan hatimu, cintailah apa yang ia miliki dan kau akan mendapatkan segalanya. Karena cinta, kau akan belajar menyenangkan hatinya, akan belajar menerima kekurangannya, akan belajar bahwa sebesar apapun persoalan, kalian akan menyelesaikannya atas nama cinta.”

Putriku menatapku, “seperti cinta ibu untuk ayah? Cinta itukah yang membuat ibu tetap setia pada ayah sampai sekarang?”

Aku menggeleng, “bukan, sayangku. Cintailah suamimu seperti ayah mencintai ibu dulu, seperti ayah mencintai kalian berdua. Ibu setia pada ayah karena cinta ayah yang begitu besar pada ibu dan kalian berdua.”

Aku mungkin tak beruntung karena tak sempat menunjukkan cintaku pada suamiku. Aku menghabiskan sepuluh tahun untuk membencinya, tetapi menghabiskan hampir sepanjang sisa hidupku untuk mencintainya. Aku bebas darinya karena kematian, tapi aku tak pernah bisa bebas dari cintanya yang begitu tulus.
- T A M A T -


sumber : osserem

Selasa, 24 Januari 2012

pengen jadi pejantan tangguh .....


Setiap lelaki akan merasa bangga jika mempunyai penis yang besar dan panjang. Karena pada saat berhubungan seks, jika penis tidak bisa tegak dan membesar (ereksi), maka bisa membuat pasangan akan merasa kecewa dan tidak puas. Walau ukuran penis tak menjadi satu-satunya tolok ukur bagi kaum adam untuk membuktikan 'kejantanan' mereka, namun tak ada salahnya jika kaum pria mulai peduli dan melakukan beberapa usaha untuk meningkatkan 'performa' dari organ reproduksi mereka tersebut.
Adapun tanda-tanda dari ereksi yang normal, penuh dan keras adalah sebagai berikut :
1. Bila penis dipegang atau dipencet akan terasa keras.
2. Penis tidak bisa ditekuk karena kaku sehingga sering disebut kayu.
3. Bila digoyang, penis akan bergoyang dan bergetar lalu kembali pada posisi semula.
Seberapa keras ereksi tersebut jarang diperhatikan. Tetapi kadang ereksi menjadi terganggu karena kondisi tubuh yang kurang fit, maka ukuran ereksi dan tingkat 'kekerasannya' akan menjadi sangat penting artinya.
Beberapa resep tradisional di bawah ini mungkin bisa bermanfaat untuk meningkatkan 'performa' penis (zakar) :
~ Menguatkan Penis
Ambil daun jarak dan daun jeruk nipis, kemudian tumbuk hingga halus. Setelah itu di-borehkan ke penis selama 1/2 jam. Lakukan setiap hari saat bangun dari tidur.
Jika anda melakukan resep ini secara teratur selama satu bulan, maka membuat penis Anda akan lebih tegak, kokoh dan kuat.
~ Mengeraskan Penis
Sebelum berhubungan seks, oleskan minyak bulus pada batang penis sambil diurut-urut pada batang penis. Sesudah dioleskan biarkan beberapa saat supaya minyak bulus tersebut meresap dan melancarkan sirkulasi darah batang penis. Sesudah itu dibersihkan dengan air hangat.
~ Memperbesar Penis
Bahan-bahan :
1 Sendok makan adas pulosari
2 ekor lindung atau belut liar (bukan yang diternakkan)
4 - 5 pucuk benalu cemara (banyak terdapatdisisi batang cemara).
Cara mengolah :
Belut dipotong antara tubuh dan kepalanya dan diambil kepalanya saja. Panggang kedua kepala belut tersebut di atas api hingga hangus dan menjadi arang. Lalu digerus sampai menjadi bubuk yang halus. Adas pulosari dan pucuk benalu cemara ditumbuk jadi satu, kemudian disaring dan ambil sarinya saja, kurang lebih seperempat cangkir.
Campurkan bahan tersebut dengan bubuk kepala belut sebanyak setengah sendok teh. Sisa bubuk kepala belut yang lain dapat dipergunakan untuk hari berikutnya. Selanjutnya aduk sampai rata, lalu campurkan ludah basi (ludah yang diambil habis bangun tidur pagi hari) aduk yang rata, gunakan bahan ramuan ini untuk mengurut penis.
Caranya mengurutnya dari atas (pucuk) penis, arah mengurut menurun. Lama pengurutan kurang lebih 10 menit, bahan ramuan di atas untuk sekali pakai. Esok paginya buat ramuan baru. Lakukan cara ini sampai satu bulan penuh, biasanya hasilnya sudah nampak dan memuaskan, penis akan membesar dan kuat.
~ Memperkuat Daya Seksual
Bahan-bahan :
2 buah jeruk purut
25 butir merica hitam
Garam seujung kuku
Cara membuatnya:
Jeruk diperas dan diambil airnya. Lada atau merica hitam ditumbuk sampai halus. Ketiga bahan (jeruk, merica, garam) dicampur dan aduk sampai rata. Kemudian minum sampai habis dengan ampasnya sekalian.
Aturan minum:
Diminum setiap hari pagi siang dan malam selama 1 bulan maka kejantanan anda akan pulih kembali. Jika sudah sembuh anda cukup minum satu kali setiap minggu. Maka kejantanan anda akan senantiasa terjaga.
~ Untuk Menyembuhkan Impotensi
Bahan-bahan :
500 gram buah pare, 250 gram kerang hijau yang sudah di kupas, 100 gram cabai hijau, 100 gram cabai merah, 150 gram tomat, 6 buah bawang merah, 3 siung bawang putih, 3 iris jahe, 3 iris kunyit, 3 iris lengkuas, 2 lembar daun salam, 1 batang serai, garam dan gula pasir secukupnya, minyak goreng secukupnya.
Cara mengolah :
Setelah dicuci bersih, buang biji buah pare kemudian dipotong atau diiris kasar-kasar. Iris cabai merah, cabai hijau dalam bentuk menyerong. Tomat di iris kasar. Tumislah semua bumbu sampai setengah layu, masukkan tomat, pare, kerang hijau, besi garam dan gula pasir secukupnya. Aduk sampai merata hingga setengah matang lalu angkat dan siap untuk disantap.
Resep-resep tersebut di atas diolah secara tradisional dari bahan-bahan alami yang hampir tak memiliki efek samping. Nah, selamat mencoba

Sabtu, 14 Januari 2012

FREKUENSI OTAK

Pemrograman bawah sadar otak lebih sukses bila Anda berada dalam suasana dan kondisi yang tepat. Yaitu saat otak berada dalam gelombang yang tepat.
Memahami frekuensi atau gelombang Otak dalam dunia medis diperiksa, dimonitor dengan mempergunakan peralatan, yang disebut EEG atau electroencephalogram dan juga Brain Mapping. Perbedaannya adalah bahwa Brain Mapping hanya memeriksa secara fisik gangguan, kerusakan atau kecacatan otak (pusat syaraf) tersebut, misalkan tumor (kanker) otak, pecahnya pembulu darah otak (struck), benturan pada kepala dan seterusnya.
Sedangkan EEG (electroencephalogram) , yang diperiksa, dimonitor dan direkam adalah gearan, frekwensi, sinyal atau GELOMBANG otaknya, yang kemudian di-“klasifikasi” kan kedalam beberapa kondisi kesadaran, bawah sadar, keadaan tidur atau mimpi dan seterusnya
Getaran atau frekwensi adalah jumlah pulsa (impuls) perdetik dengan satuan hz (khz atau Mhz). Berdasarkan riset, getaran/frekwensi otak berbeda untuk setiap fase (sadar, tidur ringan, tidur lelap/nyenyak, panik, konsentrasi tinggi dan seterusnya), sehingga pakar dalam bidang kejiwaan/psikiater (neurophysiologic) dan ahli syaraf membuat suatu sebagai berikut :
Getaran/Frekwensi :
1. •Gamma 16 Hz ~ 100 Hz
2. • Beta > 12 Hz
3. • SMR (SensoriMotor Rhythm) 12 Hz ~ 16 Hz
4. • Alpha ( Berger ‘s wave) 8 Hz ~ 12 Hz
5. • Theta 4 Hz ~ 8 Hz
6. • Delta 0.5 Hz ~ 4 Hz
Keseluruhan frekwensi tersebut bergabung secara acak (berinterferensi), namun dengan EEG, frekwensi gelombang ini dapat dianalisa dan diuraikan satu persatu dengan catatan bahwa pada saat diukur, frekwensi mana yang paling dominan, serta memiliki amplitudo tertinggi, itulah yang dianggap dan berada pada fase tersebut, apakah fase Beta, Alpha, Theta atau Delta dan seterusnya. Amplitudonya diukur dan berkisar antara 1 ~ 50 uVolt (microVolt), sedangkan arus listriknya tidak diperhitungkan.
GAMMA wave ( 16 hz ~ 100 hz )
Adalah frekuensi otak yang terjadi pada saat seseorang mengalami “aktifitas mental yang sangat tinggi”, misalnya sedang berada di arena pertandingan, perebutan kejuaraan, tampil dimuka umum, sangat panik, ketakutan, “nerveus”, kondisi ini dalam kesadaran penuh.
Gamma wave – EEG scan
Berdasarkan penyelidikan Dr. Jeffrey. D. Thompson. D.C.B.F.A (Center for acoustic research) di atas gamma sebenarnya masih ada lagi yaitu gelombang Hypergamma (tepat 100 Hz) dan gelombang Lambda (tepat 200 Hz).
BETA wave ( diatas 12 hz atau dari 12 hz s/d 19 hz )
Adalah getaran otak yang terjadi pada saat seseorang mengalami aktifitas mental yang sadar penuh dan normal aktif, konsentrasi penuh dan dapat dibagi pula menjadi 3 kelompok, yaitu highbeta ( 19 Hz + ) yang overlap/transisi dengan getaran gamma , lalu getaran beta ( 15 hz ~ 18 hz ), juga overlap/transisi dengan getaran gamma, selanjutnya lowbeta (12 hz ~ 15 hz).
Beta wave – EEG scan
SMR wave atau SensoriMotor Rhytm ( 12 hz ~ 16 hz )
SMR sebenarnya masih masuk kelompok getaran lowbeta, namun mendapatkan perhatian khusus dan juga baru dipelajari secara mendalam akhir2 ini oleh para ahli, karena penderita epilepsy , ADHD ( Attention Deficit and Hyperactivity Disorder juga disebut ADD-Attention Deficit Disorder) dan autism tidak memiliki dan tidak mampu ber-“konsentrasi penuh” atau “fokus” pada suatu hal yang dianggap penting, dengan perkataan lain otak (pusat syaraf) sedikit bahkan tidak sama sekali menghasilkan getaran SMR . Sehingga setiap pengobatan, baik jiwa maupun fisiknya, ditujukan agar merespon getaran SMR tersebut, biasanya diaktifkan dengan biofeedback/neurofeedback .
SMR / SensoriMotor Rhytm – EEG scan
ALPHA wave ( 8 hz ~ 12 hz )
Adalah gelombang pusat syaraf (otak) yang terjadi pada saat seseorang yang mengalami “releksasi” atau mulai istirahat dengan tanda2 mata mulai menutup atau mulai mengantuk, atau suatu fase dari keadaan sadar menjadi tak sadar (atau bawah sadar), namun tetap sadar (walaupun kelopak mata tertutup). Pada tahap awal MEDITASI (meditasi ringan) juga memasuki fase gelombang alpha. Inilah saat yang tepat untuk melakukan pemrograman otak (baca bab selanjutnya tentang Bentuk-Bentuk Pemrograman).
Alpha wave – EEG scan
Frekwensi alpha 8 ~ 12 hz, merupakan frekwensi pengendali, penghubung dan melakukan aktifitas yang berpusat di sel-sel thalamic otak. Frekwensi alpha, 8 hz merupakan fase dan pintu masuk (gate-away) dari keadaan sadar menjadi tak sadar (bawah sadar) dan pintu masuk ke fase gelombang Theta (4 hz ~ 8 hz ). Biasanya kondisi di tingkatan ini tidak berlangsung lama dibanding dengan tingkatan lainnya ( gamma, beta, theta dan delta wave), namun merupakan bagian penting terutama bagi penderita ADHD , pada saat melakukan latihan-latihan dan pengobatan neurotherapy atau neurofeedback.
THETA wave ( 4 hz ~ 8 hz )
Adalah getaran otak yang terjadi pada saat seseorang yang mengalami keadaan tidak sadar atau tidur sangat mengantuk. Nafas melambat, dalam dan panjang, dibandingkan biasanya. Jika dalam keadaan sadar (tidak tidur), kondisi ini masuk ke fase atau dibawah pengaruh hipnosis, MEDITASI DALAM, atau sedang menjalani ritual2 agama, atau mengalirnya tenaga psikologi (Prana/Yoga, Reiki, Chi, Chi Kung).
Dalam kondisi yang sadar (tidak tidur dan tidak dibawah pengaruh hipnotis, kesurupan atau epilepsi), seorang anak yang normal ( < 12 th) masih dapat memiliki getaran frekwensi theta, akan hilang sedikit demi sedikit setelah menjelang dewasa (kecuali pada saat menjelang tidur)
Theta wave – EEG scan
Seorang anak (terutama bayi dan balita), rata-rata tidur lebih dari 12 jam setiap harinya, sehingga pada pusat syarafnya (otak) lebih banyak masuk dalam fase gelombang theta dan gelombang delta daripada gelombang beta dan alpha, sehingga dalam kehidupan nyata sehari-harinya, lebih banyak cara berpikir yang dianggap tidak masuk akal (berkhayal seperti bermimpi walaupun dalam kondisi sadar) dan sedikit demi sedikit akan berubah setelah menjelang remaja/dewasa. Anak INDIGO ( anak super cerdas dan memiliki indra ke-enam / ESP /Extra sensory perception), juga termasuk yang mudah memasuki fase gelombang theta yang cukup lama dan dapat permanen.
Oleh sebagian peneliti, di dalam otak ada bagian yang disebut GOD SPOT. Bagian inilah yang bereaksi ketika kita beromunikasi dengan Tuhan. Komunikasi ini, konon terjadi apabila sebagai manusia biasa dapat memasuki fase gelombang theta (batas alpha – theta), misalnya pada saat kita berdoa, meditasi, melakukan ritual agama sadar atau tidak sadar. Apabila getaran otaknya diukur dengan EEG, maka dapat dipastikan bahwa pada saat itu sedang masuk difase gelombang theta (batas alpha-theta).
Sedangkan dalam kondisi tidur normal, seseorang akan memasuki fase gelombang theta, walaupun hanya sebentar terutama secara periodik akan berpindah/bergeser ke-gelombang delta dan kembali ke theta berkali-kali diikuti getaran pelopak mata yang dikenal dengan REM ( rapid eyes movement ) dan Non REM atau NREM ( non rapid eyes movement ) selama tidur normal 7 ~ 8 jam perhari (lihat grafik dibawah), pada stage 1 dan 2 .
Schumann Resonance ( 7.83 Hz)
Schumann Resonance adalah getaran otak pada frekwensi 7.83 Hz dan masuk dalam kelompok gelombang theta. Kondisi mental seseorang dalam gelombang otak ini adalah ESP-extra sensory perception, hipnotis, telepati serta aktifitas mental lainnya. Sedangkan Schumann resonance serta frekwensi diatasnya masuk kelompok frekwensi ELF (extremely low frequency pada bandwith 3 ~ 30 hz dan frekwensi infrasonic.
DELTA wave ( 0.5 hz ~ 4 hz )
Adalah getaran otak yang memiliki amplitudo yang besar dan frekwensi yang rendah, biasanya < 3 hz, yang terjadi pada saat seseorang yang mengalami “ keadaan tidur sangat lelap” atau anak dibawah usia 13 th ketika dalam keadaan sadar penuh. Dalam keadaan normal, seorang dewasa yang sedang tidur pada malam hari, pada stage 3 dan 4 , NREM bukan pada stage 1 dan 2.
Delta wave – EEG scan
Orang yang menderita atau gangguan otak (fisik, benturan otak, pendarahan otak dan koma), maka fase getaran yang terjadi akan didominasi oleh gelombang delta.
Penemuan baru dibidang frekwensi dan gelombang otak manusia oleh Dr. Jeffrey D. Thompson, D.C., B.F.A . ,dari Neuroacoustic research, bahwa masih ada gelombang dan frekwensi lain dibawah delta, atau dibawah 0.5 hz, yaitu frekwensi EPSILON, yang juga sangat mempengaruhi aktifitas mental seseorang seperti pada gelombang theta diatas.